Jumat, 04 Januari 2019

➢ Ketika Seseorang Sudah Bisa Membaca Alquran Perlukah Belajar Nahwu Sharf Abdi Desa

Setiap bahasa memiliki tata bahasa tersendiri. Nahwu dan sharf adalah bagian dasar pola gramatikal untuk memahami tata bahasa arab.

Namun tidak sedikit orang yang mengesampingkan belajar nahwu sharf dengan berbagai alasan misalnya, dalih Alqur'an sudah sempurna dalam tatanan bahasanya sehingga nahwu sharf hanyalah terapan saja. Atau misal, prioritas ilmu yang dicari. Ada yang berpendapat bahwa jauh lebih penting belajar fiqh, ushul fiqh, aqidah, dan lain sebagainya ketimbang belajar nahwu sharf.

Dari sudut pandang lain, saya ingin mengemukakan pendapat yang berbeda tentang betapa pentingnya nahwu sharf. Jika dibandingan dengan keilmuan tadi misal, maka sama pentingnya.

imageMengapa demikian?.

Nahwu Sharf adalah Ilmu yang mempelajari tata bahasa arab. Kita dapat mengetahui jauh lebih dalam makna yang tersembunyi dibalik beberapa huruf yang memiliki amil (perintah) terhadap lafadz selanjutnya.

Sebagai contoh, huruf Wawu. Memiliki fungsi yang berbeda dan juga memiliki arti yang berbeda tergantung pada fungsinya. Contoh; Wawu bisa difungsikan sebagai Wawu qosam, maknanya Demi. Wawu bima'na Ma'a, maknanya serta. Dan lain sebagainya.

Seperti halnya grammar dalam bahasa Inggris. Contoh; I bear a Bear.

Bagaimana kita memberikan arti pada kalimat tersebut?. Jika kita paham pada sintaktiknya. Maka jelas kata bear pertama ada pada posisi Verb. Sedangkan yang kedua ada pada posisi Noun /Object. Sehingga pengertiannya pun berbeda. Jika tidak memahami grammar. Maka pengertian yang mengacu pada kamus menjadi unlogic.

Nahwu Sharf laiknya sebagai Ilmu pengantar terhadap Ilmu agama lainnya. Dan alqur'an adalah induk dari segala Ilmu. Nahwu sharf adalah ilmu baru yang lahir pun dari sana.

Sintaktik dan struktur kalimat dalam bahasa Alqur'an sudah maha dahsyat sempurna. Tetapi manusia maha kekurangan. Disinilah letaknya dimana kemungkinan manusia dikemudian hari di masa yang akan datang lalai dari keakuratan makna dan harokat.

Para santri salafi sudah paham betul tentang ini. Sehingga ketika menyelam ke dalam dasar ilmu, maka pengantar yang kuat dan kokoh adalah Nahwu Sharf.

Bukan hanya memahami makna yang terselubung dari lafadz per lafadz, huruf per huruf. Dengan Nahwu sharf, setidaknya kita dapat mengurangi  kesalahan bacaan fatal yang berakibat pada pergeseran makna yang fatal pula.

Orang yang benar-benar paham tentang Nahwu Sharf kemungkinan kelirunya sangat kecil dalam membaca bacaan harokat. Karena mereka sadar setiap perubahan harokat akan merubah makna.

Pun mereka dapat mengoreksi jika mereka mendengar orang lain membaca bacaan yang keliru dengan mengacu tata bahasa arab atau Nahwu sharf. Semoga bermanfaat.

Sudah Belajar Tapi Masih Tetap Salah Baca Al-Qur'an, Dosakah - Buya Yahya Menjawab


Source : https://www.abdidesa.com/2019/03/ketika-seseorang-sudah-bisa-membaca.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar